Menu Navigasi

Featured Image

Lampas Godong Upaya Meningkatkan Literasi Kearifan Lokal

Berita Terbaru
dipublish pada 21 Agt 2023

 

Lampas Godong upaya Meningkatkan Literasi Kearifan Lokal

         Selasa, 15 Agustus 2023 dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78, dan turut meningkatkan literasi kearifan lokal dengan mengenalkan budaya lokal Banyumas yang juga merupakan salah satu daerah sentra batik di Indonesia Pustaka Smana mengadakan kegiatan pelatihan Lampas Godong. Pustaka Smana menghadirkan pegiat batik Heru Susanto sebagai narasumber kegiatan Pelatihan Lampas Godong di SMA Negeri 1 Ajibarang. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh perwakilan kelas X, XI, dan XII. Selain itu, kegiatan juga diikuti oleh perwakilan anggota Dasa wisma Desa Lesmana dan Desa Kalisari, serta perwakilan dari SMP ZIIS yang turut serta memeriahkan kegiatan tersebut. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk pengimbasan Perpustakaan terhadap masyarakat sekitar agar mampu memberikan manfaat lebih terhadap warga sekitar.

Lampas godhong ini merupakan sebuah metode dengan menggosok dedaunan yang sudah di lapisi dengan cairan khusus sehingga menghasilkan motif-motif yang unik dan menarik.  Batik lampas ini sekilas mirip dengan batik ecoprint. Namun, lampas godong memungkinkan pembatiknya untuk mengeskplorasi berbagai macam warna dalam satu kain, sedangkan pada ecoprint tidak dapat bermain warna. Keistimewaan lampas godong lainnya adalah teknik ini dapat diaplikasikan pada berbagai jenis kain. termasuk kaos dan jeans. Semua daun dapat digunakan untuk media lampas godong, walaupun tidak selalu menghasilkan bentuk yang bagus. Hal tersebut dikarenakan, hanya daun yang memiliki pori dan serat yang kentara  yang disarankan untuk digunakan karena lebih berkarakter.

Pembatik cukup mengoleskan  perwarna pada dedaunan yang disiapkan kemudian di tempelkan di media kain yang digunakan lalu menggosoknya secara perlahan agar bentuk dapat tercetak dengan sempurna. Seluruh peserta terlihat antusias mempraktikkan arahan dari narasumber, karena ternyata teknik membatik lampas godong tidak sesulit menggunakan canting. Namun demikian, perlu ketelitian dan konsentrasi yang tinggi agar motif dan warna yang dihasilkan lebih bervariasi.

Pada kegiatan ini media yang digunakan adalah kain mori, kain jilbab, dan kaos. Beberapa karya peserta terlihat sangat menarik dengan perpaduan warna dan bentuk yang terkonsep dengan rapi. Namun ada juga yang terlihat masih acak dan perpaduan warnanya belum sempurna. Hal tersebut dimaklumi oleh nara sumber karena kegiatan ini baru pertama kali, dan karena peserta terlalu banyak sehingga sulit untuk berkonserntrasi terhadap arahan yang diberikan.

Heru Susanto berharap bahwa kegiatan ini nantinya akan memiliki keberlanjutan sehingga mampu mengembangkan kreativitas, keterampilan, serta meningkatkan taraf hidup masyarakat.

(Duta Pustaka SMANA)

Share:

Discussion

There are no comments yet.
Markdown cheatsheet.