
SMA NEGERI 1 SAMPANG DAN SMA NEGERI 1 PEKALONGAN PELAJARI BUDAYA ADIWIYATA DAN KESISWAAN
Ajibarang, 10 Desember 2024 SMA Negeri 1 Ajibarang kembali menerima kunjungan studi tiru dari SMA Negeri 1 Sampang, Cilacap dan SMA Negeri 1 Pekalogan. Kedua sekolah hadir berkunjung untuk mempelajari dan menimba berbagai ilmu mengenai adiwiyata dan kesiswaan untuk mengembangkan sekolah masing-masing. Seperti yang diketahui bersama, SMA Negeri 1 Ajibarang (SMANA) merupakan sekolah yang telah menerapkan pembelajaran berbasis lingkungan dan telah menerima penghargaan Adiwiyata Tingkat Asean yaitu, ASEAN ECO SCHOOL. Predikat tersebut yang akhirnya menjadikan SMANA menjadi sekolah rujukan dalam pembelajaran mengenai adiwiyata.
Kunjungan SMA Negeri 1 Sampang memiliki misi untuk menimba ilmu mengenai adiwiyata dan juga tentang kesiswaan. Suripto, selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Sampang sangat terkesan dengan iklim yang tercipta di SMA N 1 Ajibarang, sejuk dan nyaman untuk pembelajaran.
“Kami optimis dapat meniru budaya baik yang ada di SMANA, semoga kunjungan ini akan dapat membawa manfaat dan menjadikan sekolah kami tumbuh menjadi lebih baik nantinya” ujar Suripto di tengah sambutan.
Demikian juga SMA Negeri 1 Pekalongan yang berniat studi tiru bertujuan khusus dalam rangka mempersiapkan diri dalam pelaksanaan sekolah adiwiyata tingkat ASEAN. Abdur Rozak menilai bahwa SMA Negeri 1 Ajibarang sangat memiliki kesan tersendiri, seluruh warga sekolah sangat ramah dan memiliki kebiasan-kebiasaan yang sangat baik.
“Kesan pertama saya datang adalah warganya sekolah yang sangat ramah dan menyambut kami dengan penuh kehangatan. Namun, saya yakin di belakang siswa-siswi dan budaya baik yang luar biasa ada guru-guru yang menjadi inspirator dari setiap kebiasaan baik tersebut” tutur Abdur Rozak.
Dalam rangkaian kegiatan tersebut, Susilarto selaku Koordinator Adiwiyata memaparkan berbagai hal yang menjadi prinsip pembangun karakter peduli lingkungan yang telah diterapkan di SMANA. Ia berpendapat bahwasanya, masyarakat harus mengubah paradigma yang hanya mengutamakan aspek kognitif pada setiap pencapaian. Namun demikian, ada aspek afektif dan psikomotor yang juga berperan strategis dalam mempersiapkan seseorang menjadi masyarakat yang berkarakter unggul.
Setiap pendidikan haruslah memihak pada objek pendidikan tersebut, mengupayakan dengan baik setiap proses tersebut bersifat mendidik, partisipatif, dan berkesinambungan. Hal tersebut tentunya akan menjadikan tujuan pendidikan karakter akan terbangun dengan kokoh dan membudaya. (PB)
Salam Literasi!